Wawancara? Bukan masalah!
Oke, beberapa waktu yang lalu gw harus melakukan sebuah wawancara
Kenapa? Tentu karena gw orang terkenal, charming, mengagumkan, berpengaruh, yang selalu menarik perhatian dunia, dan segala serba serbi kehidupan gw amat sangat menarik masyarakat
. . .
Gak lah…tepatnya BELUM..
Jadi, gw waktu itu melakukan wawancara buat dapetin Beasiswa Entrance Fee dari Binus International. Dan, GW BERHASIL!
Well, sekarang gw pengen sharing apa yang menurut gw essential pada saat kita melakukan wawancara. Dalam konteks ini adalah wawancara perekruitan untuk kerja/beasiswa/diterima di suatu instansi tertentu. Tips-tips ini hasil gw nanya-nanya ke banyak orang, diantaranya Kakek gw yang mantan direktur HRD, dan gw rasa dia sangat pantas dibilang ahli dalam masalah ini, dan juga nyokap bokap gw yang sering ngadain wawancara untuk perekruitan juga. Selain nanya-nanya, gw juga baca buku-buku cara berbicara, dsb dsb dan yang paling gw suka karya Larry King, yang terjemahan judul ke bahasa Indonesianya : Seni Berbicara
Here goes
Tepat waktu
Dateng lebih awal ke tempat wawancara. Kenapa? Supaya lo bisa nyesuain diri dengan suasana. Lo bisa ngerasa santai, dan percaya diri lo tumbuh. Tapi yang paling penting adalah dampak ketepatan waktu itu bagi sang pewawancara. Lo telat, lo akan dinilai tidak bisa menghargai waktu, dan otomatis kesan awal lo jelek. Kesan pertama adalah salah satu yang paling penting dalam situasi apa pun
Tampilkan sikap yang percaya diri
Pada saat lo masuk ke ruang wawancara, masuk dengan tenang, tampilkan kesan lo adalah orang yang pantas untuk apa pun yang dijanjikan kalo lo berhasil di wawancara itu. Penampilan adalah hal yang penting. Pake baju yang formal dan rapih. Rambut lo jangan berantakan, kuku jangan panjang, dsb. Banyak pewawancara yang memperhatikan hal kaya gini. Duduk dengan tenang, pecahkan kebekuan dengan SEDIKIT basa basi dengan sang pewawancara bila perlu. Jangan melakukan hal bodoh yang menunjukkan lo lagi panik atau gugup atau canggung. Ingat, lo BISA dan lo PANTAS. Tunjukkan itu ke sang pewawancara
Tunjukkan ketertarikan
Lo mau masuk perusahaan ini? Lo mau dapet beasiswa ini? Kenapa? Kalo lo jawab : “Karna keinginan mamih papih pak! Kalo ga dapet saya diganyang!”, mending lo mati aja. Lo sampah. Well, tanya diri lo sendiri, apa lo mau kasih hadiah ke orang yang ga tertarik pada hadiah itu? Lo mesti tunjukkan bahwa lo bener-bener tertarik, bahwa lo pengen, lo mengidamkan, lo menginginkan apa yang dijanjikan ke lo kalo lo berhasil lewatin tuh wawancara
Tunjukkan ‘barang’ Anda
Oke, lo bukan tukang bikin film porno, tapi lo punya barang yang harus dipamerkan, yaitu kelebihan lo. Lo punya sesuatu yang bisa ditawarkan, dan perusahaan/universitas/instansi itu rugi kalo ga dapetin lo. Mereka yang rugi kalo gak ngebeli lo, kalo gak ngasih tuh jabatan/beasiswa ke lo. Lo katakan dengan penuh percaya diri, apa saja kelebihan lo yang orang lain gak punya. Apa saja nilai jual lo. Bukan sombong, tapi lo mengatakan fakta
Camkan apa yang bisa Anda berikan
Kenapa harus diberikan ke lo? Oke, lo punya bakat, nilai-nilai lo bagus, tapi lo mau ngapain kalo lo dapetin tuh posisi/beasiswa? Apa bagusnya buat kita, sang pemberi hadiah? Nah, pikirkan pertanyaan itu. Memang, bagi sebagian orang terkesan sulit untuk menjawab pertanyaan ini. Nah, katakan lah : “Saya akan berguna bagi anda, perusahaan anda, universitas anda, saya akan membawa instansi ini ke tingkat yang lebih tinggi” dengan kepercayaan diri. Katakan pula hal-hal lain yang menurut lo perlu. Well, misalnya lo apply buat beasiswa universitas, lo bisa bilang lo bisa promosiin tuh universitas ke temen-temen lo, ato apalah. Dan, bagus juga untuk menceritakan mimpi lo. Cita-cita lo. Dan, yang paling penting, bagaimana diterimanya lo di perusahaan itu, atau beasiswa itu akan sangat membantu lo mendapat cita-cita lo, dan dengan begitu nama perusahaan atau almamater akan terangkat
Ucapkan terima kasih
Mungkin ini kedengeran agak aneh. Tapi, sikap baik menimbulkan kesan yang bagus. Lo berterima kasih atas kebaikan sang pewawancara mau mendengarkan lo panjang lebar cerita tentang mimpi lo, dan dia akan merasa dihargai. Thus, nilai lo tambah
Well, segitu aja sharing gw soal tips wawancara. Semoga berguna
11 Comments »
Leave a reply to muhammadrijal Cancel reply
| Next »
ah
tips yang biasa saja
haha
Comment by Nezzar Erraldin | March 15, 2009 |
hmmm, boleh juga tipsnya.
Comment by kebakar kena odol | March 15, 2009 |
yoooi daaaah hahahahaha
manteb-manteb, tips2 dari anda bagus sekali.
Comment by kebakar kena odol | March 15, 2009 |
tips anda bagus sekali. Bravo!
Comment by kebakar kena odol | March 15, 2009 |
nice one..
gw ada artikel respon mengenai ini..
ttg pertanyaan jebakan pas review..
ntar gw post deh š
Comment by topijrami | March 15, 2009 |
Oke Riz!
Comment by Ardhn | March 17, 2009 |
hmmm… mungkin nambah satu
lebih baik anda jujur tentang ketidakmampuan daripada anda bohong tentang kelebihan.
bisa-bisa nanti beasiswanya malah dicabut.hha
Comment by muhammadrijal | March 18, 2009 |
Hey man, I never put lying as a tips. lol
Comment by Ardhn | March 19, 2009 |
Nice tips buddy! Jadi inget blog pertama gue di friendster hehe tapi tips2 lo lebih berguna daripada blog gue di FS dulu hehe.
Comment by The Blangkon | March 20, 2009 |
bgs dhin…
Comment by ^_^ | March 25, 2009 |
Hahaha, Din. Kamu salah masuk ITB. Mstinya masuk FISIP UI. Huahahahaha… Mbok ya posting artikel Pascal gt. XD
Comment by Okihita | September 20, 2009 |